Lingkungan Baru
Hidup dimanjakan dengan lingkungan yang bisa dikatakan Islami –walaupun nggak seperti di ponpes– ternyata membuat aku harus belajar untuk membiasakan diri dengan lingkungan yang baru. Lingkungan yang aku rasa lebih baik dari sebelumnya jika dipandang dari letak, keadaan dan kehidupan masyarakat setempat, ternyata tidak.
Tak kudengar lagi salam “Assalamualaikum†disetiap kedatang-pergian seseorang. Tak kulihat lagi langkah-langkah kaki yang begitu semangat melangkah ke rumah Allah ketika azan berkumandang. Dan jarang kulihat gamis yang membalut tubuh para wanita, ada suatu ketenangan dan keteduhan hati ini ketika melihatnya.
Kebingungan selalu datang saat aku berada dalam lingkungan kerja yang baru, dimana aku harus bergaul bersama mereka, bergaul bersama orang-orang yang bisa disebut sebagai penyakit masyarakat. Walaupun aku belum tahu, apakah mereka mengganggu masyarakat atau tidak. Haruskah aku diam, sedangkan aku masih baru di sini. Aku harus mematuhi peraturan-peraturan baru. Aku perlu waktu untuk membiasakan dan menyesuaikan diri di lingkungan yang baru.
Di sini aku berusaha membiasakan kehidupanku dalam kehidupan mereka, dan mengikuti kehidupan mereka yang kurasa baik.
Alhamdulillah, ternyata temanku sudah bangkit kembali dan berkibar. kayake nicknya perlu diganti, masak kayak gini “winarno tsabita”
anggap saja yg kemarin untuk ajang pemanasan sebelum perang yang sesungguhnya, lho opo kui aku dw yo bingung
🙂 thanks a lot yah sobat. Berkat dorongan dari kalian semua aku bisa bangkit dari keterpurukan. Hehehehehe, “winarno tsabita” >> id yang selalu membuat aku semangat untuk menghadapi hidup. hehhehe koyo opo wae yoh.
ya aku pertimbangkan deh Jok usulmu.
alhamdulillah, seep dah mulai senyum lagi 🙂
” semoga Allah selalu rahmati kamu dan kita semua “
alhamdulillah, seep dah mulai senyum lagi 🙂
” semoga Allah selalu merahmati kamu dan kita semua “
weh dua kali kirim ya 😀 yg petama kayak nya error eh ternya bia terkirim 😀
aku sering isi ko jarang masuk ya 🙁 , pie
dah dimana sekarang ???
amin, yah kita kan harus bisa tegar dalam menghadapin suatu masalah. Yah gt lah Lif.
Owh perlu aku approve dulu koment kamu. Kalau nggak di approve nggak bisa kelihatan di web koment kamu :). Thank supportnya yaah.
dimana bumi di pijak di situ langit di junjung.. eh bener gak yach?? * kyaaaaaa so tau nya aku… hehe….
owh bener banget mbak. makasih ya dah ngingetin aku ttg petuah itu.
justru di situllah kamu bisa memberi warna tersendiri dalam lingkungan yang baru, membuka lembaran baru yg lebih baik,
salam kenal ya
wow.. semangat ya mas… oh ya, saya juga sekarang pake wordpress lho… coba cek web saya. tapi masih kosong, lom sempet nulis apa2 🙁
semangat ya? moga sukses… OKE 😉
to: cls, maksih banget supportnya yaaa. tanpa support kalian aku lemah dan sulit untuk beranjak untuk membuka lembaran baru. salam kenal juga
to: Farieh, thanks yaa, owh kamu make wordpress juga toh, boleh lihat neh :). Ayoo kita mulai nulis. hehehee yah walaupun aku nulisnya pas lagi mod aja. Insyaallah aku akan selalu semangat. Aminn .