Home > Dailly > Buah Durian

Buah Durian

December 22nd, 2006 Leave a comment Go to comments

Setiap pulang kerja, biasanya aku melewati jalan Tegal Turi. Ada yang membuat kangen hati ini pada kampung halaman. Kangen dengan suasana waktu dulu. Tahu kenapa? Di pinggir jalan Tegal Turi ada beberapa orang menjual durian (Duren). Ada yang besar dan ada pulang yang agak kecil. Tapi nggak tahu juga harganya berapa kalau di Jogja.

Kepingin juga sih pulang dan nungguin jatuhnya buah durian, di hutan. Dulu waktu kecil sampe awal SMA, aku sering banget ke hutan –desaku masih banyak hutan–, nungguin buah duren –biasa orang menyebutnya– yang sudah tua. Ditempatku, komoditas yang mungkin bisa dikatakan bernilai plus adalah durian. Tapi ini adalah musiman, nggak tiap bulan, dan paling 1 tahun sekali, tergantung juga dengan musim. Buah duren di desaku nggak diikat dengan tali untuk nunggu matangnya, tapi ditunggu sama pemiliknya. Mengapa ditunggu? yaa karena masih banyak orang desa sebelah yang sering mengambil –nyuri– duren yang sudah jatuh. Kalau nggak ditungguin bisa saja nggak bakalan ngerasain panen duren :). Yaah, walaupun jarak rumah dengan hutanku jauh tapi aku selalu senang nungguin duren, aku ke sana jalan kaki bisa nyampe 40-50 menit. Biasanya kalau pas panen tuh bertepatan dengan bulan puasa. Tapi nggak pasti juga seh.

Di hutan nggak sendirian, banyak juga orang pemilik hutan sebelah yang juga nungguin. Ada juga pembeli yang rela sampai ke hutan untuk mencari dagangan. Harganya pun bisa lebih murah daripada memebeli di pasar. Mungkin itu motif utama mereka mau membeli di hutan.

Satu hal yang membuat aku lebih betah di hutan adalah aku bisa naik ke puncak dan melihat keseluruh penjuru desaku dan desa tetangga. Bisa melihat gunung-gunung yang menjulang tinggi, laut selatan yang kelihatan deburan ombaknya, dan kelap kelip kendaraan dan rumah di daerah kota Purworejo. Subhanallah. Begitu indah banget. Apalagi kalau sudah sore, lebih indah banget.

Sudah lama banget aku nggak makan duren, dah kangen sama nikmatnya rasa duren. Ada juga orang yang nggak suka sama buah duren, mungkin karena aromanya yang begitu “nusuk”.

Kabar terakhir aku pulang waktu Idul Fitri kemarin, duriannya masih berbunga. Dan mungkin sekarang sudah besar/tua dan mungkin juga sudah matang. Semakin pingin banget neh pulang. Apalagi kalau buah manggisku juga berbuah, wew bisa kenyang neh. 😀

Note:
Siapa yang pingin maen ke tempatku? 😀

Categories: Dailly Tags:
  1. December 24th, 2006 at 00:09 | #1
    Using Internet Explorer Internet Explorer 5.5 on Windows Windows ME

    Dureeen??????

    *oh tidaaaaakksss!!!!! Kabuuuuur
    yakss…..ora doyan masssss

    *say no to duren

    :)) ambuneeee hiiiii mbikin mabuuuks
    mbok nawani sawo opo klengkeng sing wangi. hmmmm yummmy sedaaap

  2. December 25th, 2006 at 13:10 | #2
    Using Internet Explorer Internet Explorer 5.5 on Windows Windows ME

    heheheheh, ternyata kamu salah satu orang yang nggak seneng duren. Padahal uenak banget lhoo jok. Tenan dab, nggak ngapusi lhoo. Apa manggis aja deh, yang hitam but manies — like me 🙂 :”> — bener kannn? 🙂

  1. No trackbacks yet.

*

Bad Behavior has blocked 1421 access attempts in the last 7 days.