wiwin.web.id

Perasaan sedih itu memang sesuatu yang nggak salah. Setiap manusia pasti pernah dan akan merasakan kesedihan, kesedihan ditinggalkan oleh orang yang disayangi, kesedihan atas musibah, bencana, ataupun putus cinta 😀 dan kesedihan-kesedihan lain. Termasuk saya sendiri, pernah merasakan kesedihan tsb.

Rasulullah sendiri pernah bersedih, tapi Rasulullah tak pernah larut dalam kesedihan beliau dan tidak pernah membuat beliau menjadi lemah, justru kesedihan itu membuat beliau tambah kuat dan kuat. Karena cinta utama beliau bukan cinta kepada sesama makhluk tapi lebih mengedepankan cinta beliau kepada Allah SWT, dalam arti bukan beliau tidak mencintai hamba Allah SWT yang lain, tetapi beliau lebih mencintai Sang Pencipta Makhluk itu.

Kalau mau difokuskan dalam kasus cinta kepada sesama (makhluk Allah SWT) disinilah kadang kita menemukan kesedihan, bahkan kita temukan kesedihan yang berlebihan. Kesedihan atas kehilangan sesuatu yang bukan milik kita. Nangis itu boleh saja asal jangan sampai tangisan itu justru menjerumuskan kita pada keterpurukan atas kesedihan tersebut. Jangan lama-lama dalam kesedihan, cukup satu hari bahkan kalau bisa 1 jam atau 1 menit kita hilangkan. Mungkinkah? Kenapa tidak? Dan besok atau 1 menit kedepan, 1 jam kedepan kita bangkit dari kesedihan. Gunakan waktu 1 menit, 1 jam , 1 hari tuk muhasabah diri kenapa kita sedih? Ambillah hikmah dari kesedihan untuk dijadikan bukti bahwa kita mampu bahkan sangat mampu untuk bangkit kembali dari kesedihan yang tak beralasan hanya karena kehilangan sesuatu rasa, atau seseorang yang kita cintai 🙂 , atau atas kehilangan apapun.

Kesedihan itu muncul karena kita terlalu mendramatisir keadaan dan perasaan di hati, makanya jadi berlarut-larut. Bila Anda siap mendapatkan, sudahkan Anda juga siap menghadapi kesedihan dan kehilangan?

Semoga kita termasuk orang yang bijak menghadapi kehilangan dan sadar bahwa apapun yang kita raih, kesuksesan ditangan hanya titipan Allah SWT. Manusia tidak memiliki apa-apa kecuali pengalaman hidup. Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?

Semoga catatan kecil ini bermanfaat bagi saya dan temen-temen yang membaca. Tulisan ini saya persembahkan untuk orang-orang yang saya sayangi. 🙂