Archive

Archive for the ‘Dailly’ Category

Capek deehh

January 14th, 2007 3 comments

Tanpa terasa hari-hariku begitu berlalu begitu saja. Nggak ada yang istimewa. Dari awal semester sampai hampir abis semester ini. Ternyata nggak segampang apa yang aku bayangkan, melakukan dua kegiatan sekaligus yang menuntut kita untuk konsentrasi penuh. Belajar sambil bekerja. Bukan bekerja sambil belajar, karena dua kalimat itu mempunyai arti yang berbeda.

Ketika disibukkan dengan pekerjaan, sampai belajar pun nggak sempet. Apalagi dihadapkan dengan realita yang ada yang menuntut kerja keras demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, kebutuhan kuliah. Pastilah salah satu terabaikan.

Rasa capek dan nggak semangat dalam belajar sering datang. Apalagi kalau sudah pulang kerja — yah walaupun kerjanya nggak tentu–, capek, ngantuk, lemes, tenaga terkuras. Yaah…. namanya juga bekerja, pasti merasakan kayak gt.

Tapi aku nggak kecewa dengan realita yang mengharuskan aku begini. Karena persoalan bukan untuk dipermasalahkan tapi harus dipecahkan. Kalau emang salah satu jalan pemecahan masalah harus kayak begini, yaa udah.. jalani aja.

Categories: Dailly Tags:

“Ayoo Fokus”

January 14th, 2007 No comments

Masih terngiang dalam telingaku, kalimat yang tadi sempet disampaikan oleh temenku. “Ayoo mulai dari sekarang kita harus fokus belajar satu hal”. Sebuah ajakan atau support yang jarang aku temukan dari temen-temenku yang lain. Mungkin dia juga tahu keadaanku yang masih kayak gini 🙂 masih belum stabil untuk fokus belajar pada bidang tertentu saja. Apalagi bisa dibilang aku dah memanjat tangga semester yaaah bisa dibilang tinggi. 😀 KP aja belum aku ambil. Apalagi skripsi.

Kalau dipikir-pikir ada benernya juga yaa, sekarang emang harus mulai fokus pada salah satu pilihan kita. Sempet bingung juga disaat aku dihadapkan dengan banyak pilihan karena luasnya cakupan Teknologi Informatika, mau belajar pemrograman, multimedia, networking, database, animasi dll. Bisa dibilang masih ngambang semua. Mungkin kalau fokus sama 1 bidang saja bisa dibilang ahli dalam bidang tersebut.

Ya Rabb berikan hamba pilihan yang sesuai dengan kemampuan hamba, pilihan yang nantinya bisa berguna bagi hamba dan insyaallah bagi kehidupan ini ya Robb.

Categories: Dailly Tags:

Lingkungan Baru

January 7th, 2007 13 comments

Hidup dimanjakan dengan lingkungan yang bisa dikatakan Islami –walaupun nggak seperti di ponpes– ternyata membuat aku harus belajar untuk membiasakan diri dengan lingkungan yang baru. Lingkungan yang aku rasa lebih baik dari sebelumnya jika dipandang dari letak, keadaan dan kehidupan masyarakat setempat, ternyata tidak.

Tak kudengar lagi salam “Assalamualaikum” disetiap kedatang-pergian seseorang. Tak kulihat lagi langkah-langkah kaki yang begitu semangat melangkah ke rumah Allah ketika azan berkumandang. Dan jarang kulihat gamis yang membalut tubuh para wanita, ada suatu ketenangan dan keteduhan hati ini ketika melihatnya.

Kebingungan selalu datang saat aku berada dalam lingkungan kerja yang baru, dimana aku harus bergaul bersama mereka, bergaul bersama orang-orang yang bisa disebut sebagai penyakit masyarakat. Walaupun aku belum tahu, apakah mereka mengganggu masyarakat atau tidak. Haruskah aku diam, sedangkan aku masih baru di sini. Aku harus mematuhi peraturan-peraturan baru. Aku perlu waktu untuk membiasakan dan menyesuaikan diri di lingkungan yang baru.

Di sini aku berusaha membiasakan kehidupanku dalam kehidupan mereka, dan mengikuti kehidupan mereka yang kurasa baik.

Categories: Dailly Tags:

Aku Tervonis

January 4th, 2007 5 comments

Ketika idealisme dan subjektifitas seseorang bertemu maka sebuah vonis akan keluar dari hati dan bukan melalui otak. Baik itu vonis yang merugikan ataupun yang tidak bagi pihak tervonis. Aku tidak setuju sekali dengan apa yang namanya “subjektif”, yang akhirnya memandang ke arah yang negatif tanpa memandang segi positifnya. Ironis memang.
 
Tanpa ada alasan yang jelas dan pemberitahuan yang akurat, sang tervonis pun seribu kali bertanya. Kenapa? dan kenapa? Kalau memang sang tervonis bersalah, seharusnya memberitahu kejelasan kesalahan supaya nantinya tervonis masih bisa mengoreksi diri. Seberapa jauhkan tindakannya itu yang membuat dia divonis? Berkali-kali tervonis mengira dan menerka alasan-alasan yang membuat dia divonis. Bisa dibilang “pengecut”, tidak berani memberitahukan langsung kepada tervonis.
 
Sebuah fenomena yang mungkin sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang perlu digaris bawahi di sini adalah bagaimana kita menyikapi terhadap idealisme dan subjektifitas seseorang dan berusaha memperbaiki diri, dan berintropeksi diri. Berusaha beradaptasi dengan idealisme orang satu dengan yang lain.
 
—————————-
 
Aku tervonis, sebuah kata yang mungkin sebagai hadiah tahun baru 2007 kata temenku J . Sadar atau tidak sadar aku pun ikhlas akan vonis ini. Berkali-kali pertanyaan “kenapa?” menghantui pikiranku. Aku mulai tenggelam mengingat tindakan-tindakanku yang mungkin membuatku divonis seperti saat ini. Aku pun menemukannya. Mungkin ini, kenapa aku divonis.
 
Tapi kalau ini memang alasan yang kuat yang menjadikan aku divonis,  yaa mungkin masuk akal juga. Tapi sejauh aku bertindak masih dalam keadaan yang normal alias tidak merugikan sebelah pihak — tindakan ini sudah menjadi keharusan di tempatku yang lama –. Malah aku berusaha memberikan yang terbaik. Tapi kenapa aku salah? Ataukah ini cuma terkaan belaka? Nggak tahu juga.

 
Yang penting aku harus “semangat.”, seperti kata-kata temen di Tsabita dulu. Dan menjadikan ini sebagai pelajaran.

 
—————————-

Untuk sahabat-sahabatku, thanks a lot yah. Telah mengisi hari-hariku dengan penuh warna. Memberikanku power untuk tetep semangat.

Categories: Dailly Tags:

Maaf, aku belum bisa nepatin pesanmu

January 2nd, 2007 2 comments

Pak T** maaf jika saat ini aku nggak bisa lagi nepatin apa yang telah Pak T** pesan ke aku. Bukannya aku nggak bisa, tapi keadaan yang membuatku demikian. Semoga 1 bulan terakhir kemarin merupakan penepatan janjiku kepadamu. Janji yang diwanti-wanti yang belum kesampean sampe sekarang.

Categories: Dailly Tags:

Imbas Gempa Taiwan

December 28th, 2006 3 comments

Ternyata gempa yang kemarin melanda Taiwan yang diperkirakan dengan kekuatan sebesar 7. berdampak pada koneksi internet di indonesia khususnya Asia Tenggara.

Categories: Dailly Tags:

Buah Durian

December 22nd, 2006 2 comments

Setiap pulang kerja, biasanya aku melewati jalan Tegal Turi. Ada yang membuat kangen hati ini pada kampung halaman. Kangen dengan suasana waktu dulu. Tahu kenapa? Di pinggir jalan Tegal Turi ada beberapa orang menjual durian (Duren). Ada yang besar dan ada pulang yang agak kecil. Tapi nggak tahu juga harganya berapa kalau di Jogja.

Kepingin juga sih pulang dan nungguin jatuhnya buah durian, di hutan. Dulu waktu kecil sampe awal SMA, aku sering banget ke hutan –desaku masih banyak hutan–, nungguin buah duren –biasa orang menyebutnya– yang sudah tua. Ditempatku, komoditas yang mungkin bisa dikatakan bernilai plus adalah durian. Tapi ini adalah musiman, nggak tiap bulan, dan paling 1 tahun sekali, tergantung juga dengan musim. Buah duren di desaku nggak diikat dengan tali untuk nunggu matangnya, tapi ditunggu sama pemiliknya. Mengapa ditunggu? yaa karena masih banyak orang desa sebelah yang sering mengambil –nyuri– duren yang sudah jatuh. Kalau nggak ditungguin bisa saja nggak bakalan ngerasain panen duren :). Yaah, walaupun jarak rumah dengan hutanku jauh tapi aku selalu senang nungguin duren, aku ke sana jalan kaki bisa nyampe 40-50 menit. Biasanya kalau pas panen tuh bertepatan dengan bulan puasa. Tapi nggak pasti juga seh.

Di hutan nggak sendirian, banyak juga orang pemilik hutan sebelah yang juga nungguin. Ada juga pembeli yang rela sampai ke hutan untuk mencari dagangan. Harganya pun bisa lebih murah daripada memebeli di pasar. Mungkin itu motif utama mereka mau membeli di hutan.

Satu hal yang membuat aku lebih betah di hutan adalah aku bisa naik ke puncak dan melihat keseluruh penjuru desaku dan desa tetangga. Bisa melihat gunung-gunung yang menjulang tinggi, laut selatan yang kelihatan deburan ombaknya, dan kelap kelip kendaraan dan rumah di daerah kota Purworejo. Subhanallah. Begitu indah banget. Apalagi kalau sudah sore, lebih indah banget.

Sudah lama banget aku nggak makan duren, dah kangen sama nikmatnya rasa duren. Ada juga orang yang nggak suka sama buah duren, mungkin karena aromanya yang begitu “nusuk”.

Kabar terakhir aku pulang waktu Idul Fitri kemarin, duriannya masih berbunga. Dan mungkin sekarang sudah besar/tua dan mungkin juga sudah matang. Semakin pingin banget neh pulang. Apalagi kalau buah manggisku juga berbuah, wew bisa kenyang neh. 😀

Note:
Siapa yang pingin maen ke tempatku? 😀

Categories: Dailly Tags:

Gempa Malem Hari

December 20th, 2006 2 comments

Tadi malem sekitar pukul 11:51pm (jam dikompi Bayu), aku kaget banget, untung cuma sebentar. Pas lagi di kamarnya Bayu, mbuat label CD. Tiba-tiba “grrrrrgrgrgrgr”. Kontak aja aku bangkit dari tempat dudukku dan siap-siap untuk lari ;)) Si Bayu malah nanyain “mang ada apa Win?” “kamu nggak kerasa to?” aku tanya. “Barusan kan ada gempa?” lanjutku “Masa sih, paling perasaan kamu aja” jawabnya.  “Iya, bener” jawabku lagi.

Kemudian aku keluar nanya si Mul, “Kerasa nggak Mul, barusan ada gempa kan?” Si Mul njawab “Iya, barusan ada tapi cuma bentar”. Ternyata bukan cuma perasaanku saja. Tapi beneran.

Waktu itu emang udah malem, anak-anak kost yang lain udah pada tidur. Tinggal beberapa yang masih “melek” didepan komputer. Like me. 😀 –nyari waktu-waktu yang tepat untuk ngidupin kompi, karena listrik nggak kuat ‘n belum punya UPS–

Begitulah kejadian tadi malem yang sempet mengingatkan diriku pas waktu kejadian gempa. Masih khawatir juga sih, apalagi kemarin pulau Sumatra kena gempa. Mungkin merembetnya ke Jogja lagi.

Nggak bisa dibayangkan jika terjadi gempa lagi. Rumah baru dibangun dengan sisa-sisa semangat untuk bangkit, tiba-tiba roboh lagi, apalagi ini udah musim penghujan. Begitu kasihan banget mereka. Nggak ada tempat berteduh.

Yaaah, semoga saja nggak terjadi. Ucapku dalam doa malamku.

Categories: Dailly Tags:

Satu Rindu

December 16th, 2006 2 comments

Satu Rindu

Album : Semesta Bertasbih
Munsyid : Opick Feat Amanda

Hujan teringatkan aku
Tentang satu rindu
Dimasa yang lalu
Saat mimpi masih indah bersamamu

Terbayang satu wajah
Penuh cinta penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Kau ibu Oh ibu

Alloh izinkanlah aku
Bahagiakan dia
Meski dia telah jauh
Biarkanlah aku
Berarti untuk dirinya
oh ibu oh ibu kau ibu

Terbayang satu wajah
Penuh cinta penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Kau ibu

Terbayang satu wajah
Penuh cinta penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Kau ibu oh ibu kau ibu
oh ibu oh ibu

Hujan teringatkan aku
Tentang satu rindu
Dimasa yang lalu
Saat mimpi masih indah bersamamu
Kau ibu kau ibu kau ibu

#——————————————–#

Rindu. Ibu, aku masih seperti yang dulu, yang selalu merindukanmu ibu. Sosok yang membuatku masih bisa bertahan dalam kerasnya dunia.

Ibu, ingin aku selalu bersama dan menjagamu. Di usiamu yang semakin menua. Tapi kewajibanku akan rutinitasku membuatku jauh darimu ibu.

Categories: Dailly Tags:

Sperma di Warnet ??!

December 8th, 2006 16 comments

Hari ini aku sempet chat dengan mas Mamat, ada yang membuat aku prihatin atas apa yang terjadi. Berikut sekilas sensoran chat kami.

(10:58:17) Mas Mamat: eh win disini saya ngalamin lagi
(10:58:23) Mas Mamat: user minta xxx
(10:58:35) Mas Mamat: terus tadi pagi pas mau nginstall di box user
(10:58:38) Aku: laki apa permepuan
(10:58:43) Aku: dewasa apa anak2
(10:58:53) Mas Mamat: kaki saya nginjek sperma
(10:58:53) Mas Mamat: bapak2
(10:58:57) Mas Mamat: sopir angkot
(10:59:00) Aku: :O
(10:59:12) Mas Mamat: padahal paginya saya sapu gak ada
(10:59:15) Aku: ngeri banget
(10:59:16) Aku: 🙁
(10:59:23) Mas Mamat: dan user yang baru pake box itu cuma satu
(10:59:33) Aku: sopir angkot itu?
(10:59:33) Mas Mamat: anak kecil
(10:59:37) Mas Mamat: masih smu kelas 1 kali
(11:00:10) Aku: jadi itu spermanya anak sma?
(11:00:16) Aku: dia sendirian
(11:00:21) Aku: kamu nggak cek dia akses apa?
(11:00:50) Mas Mamat: disini gak ada billing
(11:00:54) Mas Mamat: kayak tsabita
(11:01:01) Aku: owh iya
(11:01:03) Aku: lupa
(11:01:12) Aku: tapi kan sana make kain aja
(11:01:18) Aku: kan bsa aja keliling2
(11:01:23) Mas Mamat: iya
(11:01:27) Mas Mamat: pas lagi sepi
(11:01:31) Mas Mamat: keliling gmn ?
(11:01:38) Mas Mamat: rangannnya sempit
(11:01:41) Mas Mamat: gak bis akeliling
(11:01:57) Mas Mamat: itu dah mepet tembok
(11:02:07) Aku: owh

Bagaimana yaa cara mengatasi hal tersebut? Atau mungkin tips yang bisa membantu untuk mengurangi “kenakalan” dari dampak negatif Internet.

Categories: Dailly Tags: , , ,

Nyoba Internetan make HP

December 6th, 2006 No comments

yahoo Tadi malem aku sempet nyobain modem make HP SE J300i. Akhirnya bisa juga akses internet make HP. Ini halaman www.yahoo.com yang sempet aku akses. Ternyata mahal juga broo internet make HP. Cuma akses yahoo abis 1500 rupiah :). Mending ke warnet aja yah. 3000 udah bisa 1 jam.

googleLha kalau ini mesin pencari favorite ku. Paling pinter nemuin segala sesuatu di dunia maya.

Biarkan

December 4th, 2006 No comments

Biarkan aku terbang sendiri. Bersama angin yang menderu. Ku tak kan rela jika kau halangi jalanku. Karena apapun itu, itu yang akan aku selami. Demi waktu dan masa hidupku.
Telah lama kunanti derunya angin dan deburan ombak membasahi kaki-kaki ini. Kini aku sadar bahwa itu perlu luasnya samudera hati.
Aku ingin terbang bebas, mengibasbaskan tanganku yang berubah menjadi sayap. Mencari mutiara hidup.
Aku hanya inginkan kau lepaskan aku dan biarkan sayap ini mengepak dan membelai angin angin malam.

Categories: Dailly Tags:

Bad Behavior has blocked 314 access attempts in the last 7 days.