Pacer Linux, Tanpa Harddisk pun Bisa
Bosan juga tiap kali intall windows, selang beberapa hari, nggak bisa dipake gara-gara beberapa track harddiskku bad. Malas juga kalau harus install ulang. Huff… Padahal dah beberapa utility untuk memperbaiki harddisk sudah saya coba, tapi hasilnya minim. Kayaknya harus beli hardisk baru lagi nih. Tapi belum ada dana untuk hal tersebut. InsyaAllah bulan depan kalau dah gajian. 🙂
Sekarang dah nggak bisa lagi bermanja manja di depan kompi, Ngedit progi, ataupun desain, bahkan ndengerin lagu. Teringat akan distro Linux yang namanya Pacer Linux yang masih tersimpan di CD bag saya. Akhirnya saya coba pake Pacer linux tersebut. Tanpa harus diinstall, Live Cd pun jadi.
Distro ini saya dapatkan saat seminar di JEC dua tahun yang lalu (2006). Satu dari 10.000 cd Pacer yang dibagikan gratis. Pacer Linux sebelumnya bernama Pazia Linux, berhubung pihak PT Pazia Pillar Mercycom bekerjasama dengan Apkomindo (Asosiasi Perusahaan Komputer Indonesia) dalam gerakan menghargai Hak Atas Kekayaan Intelectual dengan tajuk Apkomindo Open Source Movement 2006, maka nama Pazia diganti dengan Pacer. Pacer berasal dari kata Pazia dan Acer, dimana distro ini dikhususkan untuk notebook Acer Aspire 6230 waktu itu.
Distro ini merupakan turunan dari Knoppix. Lumayan ringan jalannya. Sudah autodetect untuk USB. Apalagi bisa sambil ndengerin mp3. Heeheehe, mungkin kalau distro sekarang nggak mau muter mp3, karena mp3 sudah menjadi dipatenkan, alternatif lain ya mengkonversi file mp3 ke ogg. Kebanyakan dari distro Linux sekarang sudah tidak suppor untuk file mp3, kalaupun bisa harus install paketan khusus mp3. Kalau nggak mau ribet, konvers aja ke ogg.
Recent Comments